ingin
Pun begitu aku mau, pada detak yang setia menghentak pada hendak yang tak ingin tidak. Pada angin yang tak lagu badai dan dada yang senantiasa ombak.
Tak harus kujelaskan bukan? Kenapa gelombang aku timang di masa yang gamang,kenapa awan yang kusulam di puncak hujan.
Ini tentang pilihan, kadang hidup adalah segala yang nampak, segala yang sembunyi, ada yang di bagi ada yang harus tetap terkunci.
Setidaknya aku berjalan di pada segala ingin, segala mau, dan semoga Tuhan memberi ridho pada segaris mangu.
Percayalah, semua tak akan terlihat karena kaca mata kita berbeda, sungguh, tak akan pernah sama. Yah tak akan pernah sama.
Komentar