menjelang pagi




Getar ada dalam rasa
selalu menghujam dalam tanya
berpijak pada jawab
berpendar pada alur
tak ingin bertanya
tak ingin terjawab
biar tenggelam pada makna
kehendak diri menyatu
dalam rasaNYA
menyibak awan dalam kabut
menitis air dalam kesucian zamzan
ujar untai di dasar doa
atas Rahman dan RahimNYA
rasa hanya merasa
tak ada kata dalm ucap
biru telah terhampar
dalam sekat yang tergadai
tak bisa terbuka,menunggu
pada harap ,Bertanya pada rasa
terselubung hamparan kata
terbias pada makna, hanya
rasa yang berkata nikma
tak dapat terhitung
merasuk pada diri
hanya syukur bukan di ujar
teresap dalam hati,sujud
dan sujud akan indahnya nikmat


“Dan seandainya pohon-pohon di muka bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Luqman: 27)

walau kadang angin tak bersahabat
menghantam gunung mrombak laut
namun...anginpun sangat menguntungkan
 bagi sebagian makhlukNya
kadang angin berseloroh
akan kerinduan yang hilang
tanpa angin....serbuk sari
 tak dpt membuahi sekuntum bunga
angin memberi pada yang membutuhkan
akan keindahanya
angin memberi tanpa meminta
dalam kehampaan
begitulah walau kadang angin
tak diharapkan
biarlah angin berjalan
sesuia jalan tertempuh
membasuh siang
merindu malam
ya biarkan saja...semaunya seinginnya
memberi warna indah alam
memberi getar rasa alam
memberi duka alam
memberi suka alam
memberi lara alam
memberi damai alam
memberi indah alam
angin pun terbutuhkan
membuat pepohonan bergeretak
daunnya saling melambai
bagaikan penari lembut
pada dahan yang beranting
pada cabang yang berdaun
dan bagaimana kita saja..
.akankah mensyukurinya dlm nikmat
pada akar yang tak berserabut
pada batang yang berdahan
nikmat yang tersaji
hidup ini tiada berkesudahan
pada indah bumi biru
entah kapan itu akan terjadi
pada bumi tak berpenghuni
pada jejak yang tak tersisa
bumi akan mendaur ulang...
akan keserakahan nilai
akan ketamakan rasa
alam akan diperbarui
bahkan mungkin lebih indah dari sebelumnya
pada biru yang semakin biru
dalam damai dalam indah
ya...lautan akan menjadi
cermin oleh birunya langit
maka semuanya akan tampak terlihat
MEMBIRU

ku coba sapa di malam yang bertepi
hanya diam tak ada suara dalam riuh nada
hanya sepi tak berkesudah indah
sunyi menyekat dalam buai hampa
terus kucoba menyapa dalam hening rasa
bertabur kata bertabur makna
dalam indah nada yang aku cipta
tak ada bias maupun suara
yang menepi getar yang menyibak malam
aku terus coba dalam keindahan bayang
teraba walaupun tak tersentuh
bayang kosong mengisi jelaga
tercipta di sungai kotor tak bermuara
yang mengisi di keremangan kabut hitam
tak indah juga tak nyaman
dalam buai yang tak mau pergi
terus mencari dalam langkah yang terseok
dalam gerak yang terkulai letih
masih juga tak terdapati semua larut dalam sunyi raga
menghias dingin akan bentuk malam
terlintas senyum datang di keremangan rembulan
di nyiur dahan yang tak juga patah
berceloteh cemara rindang akan salju yang hilang

malam sunyi makin pekat
mengajak fajar beranjak
dalam indahnya gelap hitam
yang terus payungi awan
menerkam di buai rindu
dalam hamparan biru terhampar
di kedalaman laut indah luas
membentang rasa di buai maya
mnyibak sunyi dalam dinginya laut
tak ada buih tak ada gelembung
hanya percik di getar riung
basah pada angin basah pada ombak
terus bergeliat di rundung keruh
tak diam akan lirih yang terucap
tak juga berdendang akan nada syahdu
hanya irama berguman abtrak tak berpintu
bergerak dan berdentang akan indah rasa
dalam sentuhan embun malam
mengitari sunyi yang tak habis


kita berjalan susuri pantai
di keindahan mentari
yang tersenyum malu
bergelayut denagn mesra
pada indah awan yang biru
kita bergandeng tangan
saling tersenyum
tersipu malu
menatap lngit biru
yang selalu saja ada
memayungi hati kita
pada keindahan rasa yang terlampir
ku peluk dirimu
dalam keindahan raga
dalam keindahan rasa
bertabur bintang
kita duduk di tepi pantai
pandangi ombak
yang meliuk mesra
berkejar akan indah
menghampiri karang
denagan senyum penuh ceria
kita rebah bersama
di pantai pasir yang indah
memandang awan
memandang pelangi
yang merona malu
akan rasa yang tercipta
tersenyumlah

menghiasi pagi penuh keindahan
Secarik kertas yg kosong
Kini terisi kata kata cinta untukmu
Buat aku yg rindu padamu
merona mentari tertunduk malu
mengiringi langkah menuju mu

aku yg tersadar
walau jarak yg terhampar
waktu yg terpisah
itu tak bisa meredam
rinduku padamu
ingatlah bila engkau
melihat satu titik dan ruang
disitulah ada rindu dihatiku

ku simpan ruang di kehangatan sejuk
mematri resah pada indah rasa terhampar
membuncah di keheningan awan

Kumohon kali ini pada Tuhan
memberiku sedikit kelapangan

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati
l
ku rajut dan ku pintal rasa
ku tuai dalam kedalaman rindu
kusebar di bulir rasa
yang menyibak raga yang penuh damai

Kerinduan ini
Semakin deras mengalir
Hingga merasuki lembah jiwa yang paling tubir
Lalu dengan selembar hati berlumur asa

ku gulai rindu akan nikmat terhampar
pada ladang biru yang datar
menggores masa yang terlewati
akan bahagia yang tak luruh

Aku ingin rebah di dadamu
menghirup segar nafas khusyu’mu
mencuri debar ketenanganmu
Yang rapi kau simpan

selamat datang cinta
akan indah terlampir
pada gurat awan yang biru
pada sinar bintang yang genit
pada mentari yang mrngulum malu
pada rembulan yang rindu
akan belai cahaya malam
selamta datang cinta
akan kedukaanmu di lorong rindu
akan sukamu di kedamaian hati
akan tangismu di kerinduan siang
akan denting dawaimu
akan indah syair terucap
akan manja nafas manismu
selamat datang cinta
ku sambut dalam kerianganku
kusambut dalam gerak langkahku
ku sambut dalam indah senyumku

krinduanku makin memuncak
pada gunung yang membisu
tak ada kata tak ada jawab
berdiam seperti patung
ingin ku hentak rasa rindu
pada setangkai bunga mawar
yang di tawarkan malam
pada seutas kain yang terhampar
agar rindu itu hilang
ku berdiam di dalam laut
bermain denagn buih yang datang
bermain dengan karang yang indah
rindu tetap mengejar
berpaling tak bisa
bertegur pun tersekat
rindu tetap menikam
pada hati yang kelam
ku titip salam pada angin yang menari
ku titip kata pada hujan yang bermain
kutitip resah pada awan yang biru
tuk sampaikan rindu
yang tak pernah hilang
rindu tak tersampaikan

ku ingin nyanyikan pada rindu hatimu
bait bait kata keindahan rasa
yang menyibak tirai hati
merenda nilai indah terlampir
pada rasa yang terbujur dalam hening
mengungkap indah memuja rindu
berpacu pada lembut angin
berdamai pada udara senja
ku tebar dalam indah bayang
ku semai dalam indah raga
yang terpahat pada indah awan
terangkum pada seikat rembulan
terpancar indah kelopak mentari
terhampar pada biru laut
ku ingin dirimu ada dalam indah khayal
dalam pikir yang penuh damai
akan rajut mimpi yang terbaca
akan tuai lirik yang ternada
ku ingin dirimu ada pada secawan rasa
tercium dalam semerbak wangi
dalam keindahan bayang
sang indah penyejuk hati


bila rindu itu datang dekaplah
pada indah rasamu
pada indah ragamu
alirkan pada selubung nadimu
alirkan pada indah darahmu
alirkan pada katub jantungmu
bila rindu itu datang tersenyumlah
pada kedua kelopak matamu
pada kedua telingamu
pada indah basah bibirmu
bila rindu itu datang menarilah
pada lincah kedua tanganmu
pada gerak indah kakimu
pada indah gerak kepalamu
ku ingin rindu itu bagian darimu
ku ingin rindu itu mengikuti gerakku
ku ingin rindu itu jadi bayangku
karena aku sang pemuja rindu
rindu atas kasihmu
rindu atas sayangmu
rindu atas nikmatmu
semua yang ada membuat aku rindu
rindu damai rindu indah
rindu kepadaMU

Indah pada warna Birumu
lembut menyentuh
mengayun tak terjamah
mendera terasa
terdengar tak diraba
tercengang akan jiwa
berbalut sukma berdinding rasa
terjun ke lembah rindu
merobek jiwa yang ada
bilur rindu menderu
hasrat rasa terasa
phobia cinta tak nyata
samudera mendera
dermaga cinta tak terjaga
terjaga akan cinta rasa
merasuk,merajuk tak tertunjuk

cinta terus mngejar malam
pada bayang yang terus datang
bergulat pada waktu
yang terkikis masa
tak ingin hilang pada sekejab
tak ingin hilang dalam remblan
terus biar ada pada gelembung cahya
yang menyibak rindu ditepi dermaga
terus berpijak pada ladang jagung
yang hilang di telan hama
berkejar akan rasa yang bercanda duka

aku rindu akan bayangmu
aku rindu akan lembutmu
aku rindu akan kasihmu
aku rindu akan damaimu
kutanya pada laut
pergi menjauh dari indah bayangmu
terbang dari indah warnamu
terjun kelembah tandus
menghilang tak terbayang
pergi tak kembali

aku tak pernah pergi pada indah warnaku
berbaur pada danau, berteman pada laut
akupun bersahabat pada langit yang penuh biru
karana aku pemuja alam biru
rebahlah pada indah biruku
bersandarlah pada damai hatiku
bergandenglah pada inda rasa biruku


akan ku ajak dalam nyanyian rasaku
nyanyian rasa tak terasa
dawai cinta tak teraba
syair merdu trus menderu
hamparan pasir mengharu biru
hembusan angin mengikir jiwa
tenderi cinta tak terbaca

begitu lembut angin itu ada
begitu damai lekuk ombak pantai
begitu jernih air pancuran sungai
begitu indah hutan yang hijau
mengalir semua ntukmu
apakah itu tak terasa

mutiara tenggelam dalam
jamahan indah birumu tak terjangkau
bagai akar tak berujung
bagai besi tak menepi
guratan rindu tak lagi berseri
melajuk pergi ke muara kecewa
Bantu aku menulis kata cinta
dengan sinar matamu
agar kutemukan nyala
dalam unggun kata
atau jadilah rembulan
di ranting-ranting pepohonan

ku tulis pada secarik prasati
yang tak lekang oleh waktu
tersimpan pada bilik hati
terkunci pada indah qolb
ku syairkan pada hening malam
pada doa terucap selalu

Biarkan kuikatkan ranting
samar-samar cahayamu
menyatukan sejuta kalimat
dalam lembar-lembar puisi
menepis ragu pada rasa rindu
jadilah kamu laut luas
yang dalam dan biru
mengganti kalimatku
yang dangkal dan berbatu
Kuseberangi selat bibirmu
mengembara hingga palung jiwamu

kan kutaburka pada nilai kasih
kan kuhembuskan pada angin biru
pada indah udara yang lembut
pada kokohnya gunung batu
ku sandarkan pada indah bumi
ku tatap pada langit cerah
menghadap sang MAHA BIRU

ku ingin kamu...
ada dalam sisiku
berbaring menemaniku
dalam sisi baik ada
dalam sisi buruk ada
dalam rintang akan jalan
dalam sekam akan cerah
ku ingin selalu kamu ada
menemaniku dalam sepi
menemaniku dalam duka
menemaiku dalam suka
bercanda pada badai
berteman pada resah
berkawan pada salju

untukmu yang terkasih
terbaik dan terindah
seindah cahaya kemilau
waktu malam seribu bintang.
yakinlah padaku
aku yang selama ini mencari
anugerah terindah sepertimu
yakinlah aku milikmu
milikmu yang kau miliki
disetiap alunan nafas hidupmu

berlabuh bersama
pada kapal yang indah
menyusuri laut biru
melihat pelangi biru
bersapa pada bintang terang
bermain dengan rembulan malam
mendaki pada bukit terjal
bertandang pada gunung
berteduh pada hutan
yang memberi kedamaian

ku harap ini yang terindah
semua tentangmu yang terindah
hari esok terbaik untukmu,
tetap yang terindah.
angin...
hadirkanlah kisah yang terindah
ku tunggu pada indah hari
dalam senja yang penuh damai
akan rasa yang bertabur
akan indah lembayung malam
menari pada rintik
tersenyum pada dami
tertawa pada awan
menangis pada bulan
ku rentang sinar malam
kutepis indah cahaya
dalam mimpi yang terbuih
dalam rasa yang tergadai
celoteh burungpun tak terdengar
hanya dia pada sunyi
tak ingin berbagi
tak ingin tersekat
biar rindu ada
dalam gelas yang kosong
dalam piring yang pecah
dalam meja yang kotor
ku resah akan riung
ku sepi akan resah
menanti pada harap

Dalam tanda tanda yang terhampar luas
pada akal tuk mengkaji pada alam
terbentang pada ufuk dan barat
atas keagunganya yang terlampir Biru

Diantara tanda tanda ciptakan manusia
berasal dari tanah, lalu di hidupkan
dan hidup berkembang pada bumi
mengisi indah dan lara pada bumi

Diantara tanda tanda tercipta suami istri
saling kasih saling sayang dari jenis sendiri
memadu keindahan surga dunia

Diantara tanda tanda ciptakan langit dan bumi
berpenghuni pada warna kulit dan bahasa
mengisi keaneka ragaman hidup

Dan di antara tanda tandanya tercipta siang dan malam
di berikan waktu dan ruang untuk tidur dan cari nafkah
Dan di antara tanda tandanya tercipta kilat
turunkan hujan dari langit, menghidupkan bumi
berdiri langit dan bumi sampai sengkala tertiup

KepunyaanNYA semua yang ada di langit dan di bumi
semua hanya tunduk kepada DIA
DIA YANG MAHA PERKASA DAN BIJAKSANA


Kirana mahadewi
Yang menguncang indah pada langit
Yang mewarnai biru pada laut
Yang menghijaukan hutan akan rindang

alam biru
Kuiringkan melodi pada setiap hembusan angin
selaras nafas kubisikkan di telingamu
kau pun dengar denting senandung jantungku

 Kirana Mahadewi
Yang menyentak malam akan rindu
Yang menghentak rindu pada siang
Yang menggoncang cerah pada pagi
Nyanyikan bait-bait itu
Pada selaras jiwaku
Pada selaras langkahku
Pada selaras gerakku
Tabuhkan irama keindahan
Nyayikan nada penuh kedamaian
Syairkan puisi kelembutan


alam biru
Dawai-dawai cinta melantunkan sebuah lagu
jemariku menyusuri jemarimu
nada merdu pun tercipta membuka rahasia rindu
rahasia rindu

Kirana mahadewi
Engkaukah itu
Yang mengisi jendela surgaku
Yang mengisi laci hati di indahmu
Taburkan rindu pada sekat hatimu

alam biru
selaksa puisi bersahutan di celah-celah ranting keheningan
memekik gemuruh rindu di matamu
cinta yang tak pernah lekang
seperti rembulan di atas pelataran
kau menatap indah di pangkuan



dalam indah malam yang tak bertepi
menunggu fajar yang kunjung datang
ku pagut rindu pada dinding yang kokoh
menebar pada lantai yang basah
berpendar pada ruang yang kosong
ku terus cari rindu di keheningan sunyi
bertanya pada sang bintang
bertanya pada embun malam
bertanya pada seuntai kabut
aku terrus mencari pada kegelapan
selalu saja tersekat pada dinding yang kotor
tetap saja tak ku dapati
aku rindu sunyi yang damai
aku rindu sunyi yang hening
aku rindu sunyi yang tak berbaju
aku rindu sunyi yangtak berbingkai
sunyi yang membuat diri selalu ada
dalam rindu akan DIA
dalam damai dengan DIA
pada indah rasa DIA
AKU PEMUJA KESUNYIAN

sketsa hati

Komentar

Postingan Populer