Lagi-lagi

PEMILU
tinggal menghitung hari
tak sabar untuk menyoblos,
begitu bunyi iklan di televisi
bukan kataku!
kata siapa menghitung hari?,
mungkin kata pejabat yang duduk nyaman di kursi
kata siapa tak sabar?, tak juga berdebar-debar
emang apa untungnya nyoblos?
mending tidur berselimut ulos
emang siapa yang peduli?
pemilu bernada pilu
apalagi yang gagal terpilih
padahal uang keluar teramat berlebih
hutang sini, pinjam sana
demi membeli suara-suara
bisa gila!
iklan di mana-mana
blusukan ke mana-mana
tersenyum manis sok agamis
bagi-bagi santunan, kok baru sekarang, kok dadakan?
janji-janji gombal, malah diobral
pemilu kok dielu-elu
emang siapa elu?
muka badak tak tahu malu!
raport merahmu semua tahu!
jikapun nanti aku nyoblos
itu terpaksa karena jika golput malah celaka
kertas suara bisa diisikan seenaknya
setidaknya tambah angka untuk peserta yang belum terbaca raportnya
entah kotor, entah bersih
biar yang sudah ketahuan belangnya jangan terpilih
rakyat akan makin tertindih
ibu pertiwi kian merintih

Komentar

Postingan Populer