kota mati
HAN
Memandangmu seperti terhanyut pada alir. Dadamu luas
mengusung perahu ke lubuk hijau. Rahasia apa yang berpusar
di dasar, denyut nadi tak pernah sampai
Semua mengapung ke hilir, melintasi puluhan jembatan
lampu-lampu menyala ketika malam. Rahasia apa yang
menguntit para pejalan, terantuk kafe dan semulut cerita
Hidup ialah perbincangan tanpa habis. Dibungkus cuaca
dalam genggam beku. “Sudah aku kenakan jaket,
tapi angin begitu dingin, menerbang dari daratan Cina.”
Dan, air masih menyimpan rahasianya. Ikan-ikan berkumpul
di kecipak umpan, menyongsong waktu yang tak terpahami
Antara undangan dan ancaman mengirimkan sinyal sama
Sungguh, larut aku dalam hanyut. Menebak-nebak jejak
timbul tenggelam pada lubuk, pada ombak.
Komentar