Gemulai

Aihh...ada ribuan rayap di sini, menggerogoti hati, kian parah,
hingga perihnya nyata, menulang, menyatu dalam darah. Ugh
sesaknya tak akan kau pahami.
Liatlah, gelap kian pekat, mendung ikat, hujan turun
lamatlamat, alirkan bening di ranum pipiku, nyonya. Asinya telah
memahit, serupa luka yang terlambat di jahit. Terbayangkah
olehmu? Penantian ini mempermainkan aku, dan kata tunggu
menjadi hantu.
Aku akan pulang, yah aku akan pulang, akan kembali
menyeberang, lautlaut patah, diatas ketinggian yang
mengantah, pada tanah yang selalu bermandikan cahaya.
Aku pulang, aku pasti pulang, tapi tanya di sini ingin selalu
kuulang, Sayang
Akankah saat petang datang, warna hilang, kelam membayang,
kita kembali pada purnama yang kepayang?
Jawablah, nanti, setelah dua mata menjadi cahaya dalam sepi

Komentar

Postingan Populer