Tentang kawan
Saqvarelo, ada hal yang masih mendiam di sini,pada relung
yang paling. Hitam tumpah ruah serupa abu, kematian
mendekati. Apa yang mati?
Jangan tanyakan, karena segalanya telah membunuh
ketakutan. Padam. Lindap. Senyap. Dan menyisakan nyala
harap yang tak pernah megap.
Saqvarelo, jangan bosan membaca awan. Karena padanya telah
kutuliskan beribu jawaban.
Adakah kau baca hari ini? Pada garis biru dan merah patah?
Darah di nadimu?
Komentar