Sketsa ku
Sayang…
Di antara pendar jingga langit
tatkala mentari mulai mengantuk di peraduannya
Sekejab nafasku menyesak pilu
tercekat mengingat senyum mahalmu
Adakah senja ini menyapamu juga?
Sayang…
Ku sempatkan untuk menuang secangkir kerinduan
pada cawan retak yang terus ku genggam
Tuk sejenak meneguk perih yang nikmat
Seraya menatap langit yang kian pucat
Sepucat cintaku yang kian renta
Sayang…
Andai kau duduk di sampingku
Mungkin kau pun bisa merasakan
lembut bayu yang menyapa
menghantar senandung lirih api cintaku
yang terus membara padamu
meski ku tahu tiada engkau peduli itu
Sayang…
Senja kian lembut menjauh
masih tersisa pendar jingga di langit barat
Kian hilang berganti gelap
Dan di balik mega yang buram
Rembulan mengintip manja
Dan aku beranjak ke alam mimpi
Menjemput anganku melewati waktu…
Komentar