kota ini








Tempatmu bukan d sana
Bukankah senjamu kini kembali merah dan ranum..?
Aku pun ikut mempersembahkan sesungging senyum, meskipun senyum ku patah sebelum sempat kusimpul kembali


"Aku turut bahagia.." bathinku,
Sekali sentak ku usap mendung mencair di sudut mataku
Alangkah pahitnya sebuah asa tumbuh di ladang sukma


Kucoba berkaca pada gemintang
Tapi kelembutan sinar bulan menceracau menghalau inginku
Dan aku pun tak'kan pernah tega menuai mimpi diatas luka senjamu


Kutahan gejolak yang kian meronta
Ku eja-kan pada hatiku yang hampir lupa
"Tempatmu bukan disana...!"
Kembali dengan sekali sentak ku usap mendung yang kini kian mengelamkan malamku


Aq ingin
Kulukis senja ini dengan asa tanpa polesan warna
Tapi mengapa mereka berteriak merah...?!
Tidak...
Aku tak melihat warna, kecuali legam diujung senja


Mungkinkah mereka buta, atau aku yang mati rasa..
Maaf, aku ingin tenang tanpa beban
Aku ingin terlelap tanpa mimpi-mimpi usang
Aku ingin melepas lelah
Aku ingin menghapus resah
Aku ingin melupakan gundah
Aku ingin kedamaian yang benar-benar damai..

Andai qw datang
Kutepiskan debu gelisah yang dulu hinggap dan telah berkarat diwajahku
Lalu ku hempaskan nafas lelah senada denyut resah
Alangkah penatnya perasaan ini
Perasaan yang tak pernah lelah menanti, kemudian berlari dan mencari sesuatu yang tak pasti


Andai saja kau tau bahwa aku masih terpaku disini
Mungkinkah kau akan kembali?
Meskipun sesaat kau hadir, dan lalu pergi lagi
Walaupun kau hadir hanya sekelebat bayangan dalam gelap
Walaupun kau datang hanya sekejab sekedar untuk menyusut bening disudut mataku
Atau mungkin sekedar menuntun aku agar dapat segera menutup mata
Aku begitu ingin dan rela...


Salahkah aq
Pagi berganti siang, siang dijemput sore untuk segera menemui senja yang setia menunggu dibatas cakrawala. Malam menarik senja berlari kebilik gelapnya lalu berkejaran dibawah sinar cahaya bulan dan kelip bintang, kemudian larut dalam peraduan gelap dan pekatnya.
Esok fajar datang melambai ucapkan "selamat tinggal malam..", sambil menyambut hadirnya pagi yang selalu setia pada janji..


Alangkah indahnya, mereka terpisah, tapi terpaut tali kasih yang tak tereja..
Betapa mereka saling setia dan saling merindukan


Tapi...
Mengapa aku masih tak beranjak meskipun senja telah mengucapkan selamat datang malam ?!
Kenapa aku harus terus menunggumu, meskipun matahari murka menampar wajahku..?!
Kenapa aku masih bertahan disisa serpihan hatiku yang kian hari kian camping..?!
Yaaah,,
Kenapa aku masih berharap di ujung asa yang sia-sia..?
Salahkan aku masih sayang padamu...?
Datanglah, meskipun di satu mimpiku..


Ilusi
Bukankah mata ini telah nanar menatap jalan lengang dan sunyi
Masih saja aku berharap pada keajaiban akan hadirnya senyummu di ujung hari


Wahai kau pelepas rindu, pengisi hati yang hampa, penawar luka,
Kemana kau bawa pergi sepenggal hatiku..?
Disini di ujung pagi ku masih menunggu kembalimu
Di batas sepi


Mungkinkah masih dapat meneguk harap
Disisa asa yang mulai meredup
Inilah keperihan tak berbatas
Sementara rindu kian mengembang
Dan tak pernah menyusut mungkin sampai aku menutup mata


Disini aku kan selalu menantimu meskipun hanya sebatas ilusi sang pemimpi diujung pagi. . .

kupintal benang sayang yang membentang dari sudut ke sudut bilik kita
meronceh tiap desah
kepasrahan cinta

lalu ke mana perginya hangat malam
kala selimut tak lagi tutupi polosnya dahaga berkasih
laju melaju dalam deru rindu

malam ini kurajut kelambu
berharap merenda sampai ke tepian
hingga terbit senyum di pelupuk mata

lalu malam mematikan lampu
temaram di bawah redup rembulan
mengintip kita di selasela jendela

jangan kau singkap dulu kelambu
hasrat ini masih menggebu
masih ingin rebah di bahu rindu : mu


semakin tak dapat kuhela
semakin tipis menepis benakku
semua buyar bagai debu-debu
suara batin menggigil kurasa

kalut diantara malam-malam berkaki
kanvas abstrak membaur terbakar
ketika semua menjadi berakar jalar
kosentrasi sesak diantara nafas membaluti

sulit untuk pergi dari hantu melekat
seolah denging terus mengelabui tanda
seusai hadir seketika berbisik-bisik ketat
selaras berubah perlawanan timah menembus dada

tergelepar tak berdaya
teriak hati semakin bersuara lantang
monumen saksi menjadi bisu dikegelapan rasa
muntahkan kubilang bila aku ingin semua berakhir datang

: lapang kedepan








Selalu saja menjadi gesa yang tak pernah berujung...

Bilakah menjadi tempat yang tak seharusnya mengukir
apa sanggup ikhlasnya mengalir?

Bila cawan tak harus penuh madu surgawi
haruskah empedu ikut menimpal penuhnya?

Tanya tentang hal yang seharusnya tak ditanya
tapi mengapa mulut seakan gampang
mengobral suara akannya?

Sudah pantaskah?
atau...memang dipantaskan?

Masih saja menguntai tanya
sedang temali telah habis tempatnya
akan diuntai dimana satu tanya yang masih menari?
biar terserak jadi hiasan hati saja kurasa...

beranda tua,03 Maret 2011







Terbit sinar dalam jahil
tika limpahan permata tercipta
12 Rabiulawal Tahun Gajah
di indahnya sejarah bernama Mekah

Telah tertakdir tak berbapa
dalam kandungan tertinta yatim
lahirlah dalam kasihsayang
didakap indah Muhammad diberi nama

Atas perintahNYA di usia dua
tersucilah hatinya bersih akidah
setelah malaikat menyertakan mukjizat
dengan izinNYA tak terkesan
seperti sediakala di dada baginda

Duka terduga tika menjelang tujuh
bunda tercinta pergi meninggalkannya
siyatimpiatu tumpang berteduh
didakap hangat datuk tercinta

Tika bahagia baru menjelma
malang tiba menurunkan ujiNYA
datuk dijemput kembali ke syurga
luruhlah jiwa menangisi nasib baginda

Dengan limpah kasihNYA
paman baginda menghulur khidmat
walau beban menggalas
penuh tulus jadikan sebahagian anaknya

Berbahagialah baginda berkongsi kasih
hingga remaja cuba berniaga
ketemu jodoh dengan sikaya Khadijah
hiduplah makmur di bumi berkah






Oleh Anaa Fauziah Bawazir · 18 jam yang lalu
wangi bunga

dlm bayang cinta
dlm lilitan duri
wah ini jadul dah judulnya,,,
menunggu

perjalanan
pendakian
dlm kasihnya
syang idungnya boz,,no komen lah
keimaginasiannya
keberanian dlm diam
keputihannya dalam gelap
siraman bunga sakura
pembelaannya
kesejukannya
dont care
terbagi
dalam pelukan






sketsa hati

Komentar

Postingan Populer