ntahkahhh

Terdiam..
Aku hanya penyair jalanan
pantaskah aku singgah di sini
di tempat ini..
Lihatlah mata para pujangga
...nanar, meracuni perisai semangatku
tapi aku bukan pecundang
dan aku bukanlah anak pecundang
hai para pujangga terhomat
turunlah dari kereta kencanamu
enyahkan senyum" masam mu
disini aku menantangmu
hai pujangga tersohor
lawanlah aku
binasakanlah aku
tanpa sadar kau pun ajarkanku..

~surat para pujangga~

 

 

kesunyian antara padang ilalang dan pasir tepian
alas rimba di dadaku tak mengizinkan seorang pun untuk hidup beralaskan
air sungai mengalir dalam mata matahari kegelapan
keselarasan jiwa dan akal menganak tirikan matahari atas penantian
tangguhnya harapan menghempas di punggung batin penaungan
...menyadari kesepian adalah bagian dari kehidupan
dan cinta sama rata terhimpit cermin-cermin yg pecah tak terelakkan
kesepian menjauhkan diri dari kebenaran
nafas-nafas kedengkian berhembus satu persatu dalam hampanya kesendirian
memikul rindu yg antah berantah ktidakberdayaan diriku mnerima sgala kejadian
pada akhirnya, aku lupa bagaimana rasa kebersamaan
meminta hati sendiri untuk bicara akan semua harapan
mengunci ruang batin rapat-rapat dalam laksamana angan
kedap suara kedap nurani terhembas rasa kesepian

 

 

 

duapuluh delapan januari
tanah berdebu itu mulai basah
oleh tajam nya tikaman anak anak hujan

dari balik tirai jendela yang agak rapat
pada langit yang sembab
dapat ku lihat wajah sendu
lelaki itu

hey,
aku merindu mu
meski ku rasa engkau berubah
suaramu tak selembut waktu lalu
perhatian mu tak semanis dulu
ahhh.. entah lah

pada siang yang teramat sepi
ku hara...



Telah kuberi semua rasa di jiwa
Tak tersisa

Terjadi lagi
Aku berlabuh di tempat yang salah

Kini sepi menikam hari
Lalu kemana ku bawa rindu
Aku bosan

Pernah aku bertanya
Apakah aku memiliki mu?
Dusta mu menjawab ku kini
“Tidak, pada akhirnya engkau salah”





sketsa hati

Komentar

Postingan Populer